Salam
sejahtera untuk kita semua. Bersama ini Selasa, 7 Maret 2017, bertepatan dengan
Hari Ulang Tahun KOMUNITAS MASYARAKAT LUMPUR BANGKALAN yang ke 13. Kami umumkan
nama-nama penyair yang lolos seleksi Antologi Puisi Nusantara “Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih
Mata” Festival Puisi Bangkalan 2. Kami ucapkan selamat kepada penyair yang
karyanya lolos dan dimuat dalam Buku Antologi Puisi Nusantara yang nantinya
buku tersebut akan diluncurkan pada acara perayaan Festival Puisi Bangkalan 2,
yang akan digelar pada 14-15 April 2017.
Dan berikut nama-nama penyair yang terpilih beserta judul puisinya:
1. A’yat
Khalili (Sumenep)
Legenda
Tanah Penyuburan
Riwayat
Gigi Sungai
2. Abidin
Wakur (Sulawesi Selatan)
Ini
Pagimu
Politikus
dan Kaktus
3. Abimardha
Kurniawan (Surabaya)
Kadal
4. Agus
Alan Kusuma (Bangkalan)
Harga
Kelahiran
5. AH.
Rosidi (Pontianak)
Di
Atas Mata Petani Bukit Geger
6. Ahmad Faisal Imron (Bandung)
Sona
Maut
7. Ahmad Subki (Bangkalan)
Belantara Luka Seorang Pencinta
8. Alfa Anisa
(Blitar)
Wajah Stasiun Siang Hari
Setiap Tiba di Kota ini
9. Ani
Rahmani (Bandung)
Senandung dari Danau Lut Tawar
10. Anwar
Sadat (Bangkalan)
Remoh
Poret dan Terbakar
11. Ardi Susanti
(Ngawi)
Tentang
Lelaki Madura
12. Ayu Harahap (Medan)
Aylan dan Gelombang Waktu Itu!
Sebotol Anggur
13. Ayu Istiani (Surabaya)
Sang Paras
14. Bambang
Widiatmoko (Bekasi)
Incheon
15. Bangkit
Prayogo (Bangkalan)
Pangkas Rambut
Sapi Junok
16. Budhi
Wiryawan (Bantul)
Episentrum Sentong
17. Bunyamin Fasya (Tasikmalaya)
Mantra Menyambut Malam
18. Buyung
Pambudi (Bangkalan)
Berbagi Lupa
19. Daviatul Umam (Sumenep)
Sepanjang Kenang
20. Dedy Tri Riyadi (Tegal)
Nenggala Api
Memasak Rajungan
21. Dirga Ruhu Diyantara (Madura)
Wasiat
22. Eddie MNS Soemanto (?)
Palsu
23. Eddy Pranata PNP (Banyumas, Jawa Tengah)
Labirin di Bawah Langit yang Buram
Di Bukit dan Lembah Dieng Kupetik Sajak-Sajak
Untukmu
24. Fitrah Anugerah (Surabaya)
Membaca
Kenangan
25. Frischa
Aswarini (Bali)
Ritus Api
Rumah di Pulau
26. Gampang Prawoto (Bojonegoro)
Perempuan Puisi Lelaki Penyair
27. Gemi Mohawk (Jakarta)
Penjahit
Kisah Tanah
28. Giovanni
A.L Arum (Kupang, NTT)
Kana
Sebelum Batu-Batu Dirajamkan
29. Gracia
Tobing (Bandung)
Asuh Tata
30. Halim Bahriz (Jember)
Imigran dari Masa Kanak-Kanak yang Dirusak
31. Harkoni
Madura (Sampang)
Sajak buat Pemuda Kaffa
32. Hayyul
Mb (Bangkalan)
Perahuku Tenggelam ke dalam Sejarah
Babad Tanah Blega
33. Heni
Hendrayani (Ciamis)
Shelter Alun-Alun Bandung Suatu Pagi
34. Hermin
Setyoningsih (Magetan)
Rindu
35. Hidayat Raharja (Sumenep)
Bagal
Dari Arah Tumbuh Pohon Mengisahkan Perjalanan
36. Hoiri
Asfa (Bangkalan)
Dari Sisa Perang Arosbaya
37. Hoirul
Mas’ud (Bangkalan)
Dilepasnya Burung Perkutut
38. Homaedi (Sumenep)
Mahar Pengantin
39. Imam Budiman
(Kalimantan Timur)
Di Balik Kulit dan Belulang
40. IR Rabbani (Bantul, DIY)
Bermain Parang
Pelayaran Kembali
41. Irvan Mulyadie (Tasikmalaya)
Bebek Itu, Cintaku
Waktu Terhenti di Kamar ini
42. Irza
Nova Husna (Bangkalan)
Maulud Hawa
43. Isbedy Stiawan ZS (Lampung)
Jadi Bayang
Lelaki Akan Pergi
Di Lantai Pijak
44. Joko Sucipto (Bangkalan)
Nyai Pocong
Pejagan
45. Khairul Umam (Sumenep)
Madura Hilang Gelombang
46. Kim Al Ghozali AM (Denpasar)
46. Kim Al Ghozali AM (Denpasar)
Istana Bambu
Titik 1000 km Panarukan
47. L Surajiya (Kulon Progo)
“Bapak Lagi Tidur” Kata Anakku
48. Matroni Musèrang (Sumenep)
3 Situs yang Hilang Ditelan Gelombang
49. M. Holel Shangsa (Bangkalan)
Lebih
Baik Memutih
50. Maniro AF (Sumenep)
Sandakka
51. Marsus (Sumenep)
Menyambutmu
52. Mawardi Taman (Sumenep)
untuk istriku
harap
53. Mery Vitaloka Sakti (Bangkalan)
Untuk Maju
54. Miszqueni Pearl (Malaysia)
Sebait Puisi Bercahaya, Abadi Sepanjang
Kepergian
55. Moh. Ghufron Cholid (Sampang)
Anak-Anak Laut
56. Moh. Kholil Alfarisy (Sampang)
Dhiyengan
57. Muhammad Advianoor Adzemi (Kalimantan Selatan)
Kuperahukan Rindu ke Bangkalan
58. Muhammad de Putra (Riau)
Perempuan Penghuni Hujan
59. Muhammad Husein Heikal (Medan)
Sajak yang Berkoar Terbakar Musim
60. Nersalya Renata (Lampung Tengah)
Berterima Kasih kepada Anjing
61. Ni Ketut Sudiani, SS (Bali)
Kita telah Sampai
Kamar No 1
62. Niken Kinanti (Pati)
Kepada Ia
Bangkalan dan Cinta yang Tak Ingin Diungkapkan
63. Novia Rika Perwitasari (Tangerang Selatan)
Upacara
Kematian Laut Dalam
64. Novy Noorhayati Syahfida (Tangerang)
Saronen
65. Nur Aida Maulidia (Sampang)
Celoteh Bulan
66. Nuril Supriyadi Zaini (Sumenep)
Isyarat Rumah
67. Nurul Ilmi El-Bana (Sumenep)
Malam di Terminal Wiraraja
Penaklukan
68. Pierra Imo (Kendari)
Malam Seorang Migran
69. Puput Amiranti (Blitar)
Amnesia Grafura
70. Putra Mulya Nur Jaya (Bangkalan)
Hal Bijak dari Tanda
71. Raedu Basha (Sumenep)
Pemberontakan
Demi Nutfah
72. Rakai Lukman (Gresik)
Merah Tanah Putih Bukitku
73. Ratna Wulandari (Sumenep)
Topa‘ Sango
74. Reza Gharini (Semarang)
Di Belakang Nama-Nama Kota
75. Rezqie Muhammad AlFajar Atmanegara (Kalimantan Selatan)
Surat kepada Tanah Garam
76. Riduan Hamsyah (Banten)
Membuat Dangau
77. Rohani Din (Singapura)
Andainya Aku Jutawan Amerika
78. Rosi Praditya (Sampang)
Di Balik Hujan Madura
79. Sabaruddin Firdaus (Sumenep)
Wujud
80. Salman Yoga S. (Aceh Tengah)
Ranting Ganja Muda
Berguru Kepada Akar
Berguru Kepada Akar
81. Sami’an Adib (Jember)
Mahaguru
82. Shafee Sanoesa (Bangkalan)
Raib Ibu di Atas Bayang-Bayang
Lurus
83. Shohifur Ridho Ilahi (Sumenep)
martir
84. Sindu Putra (Lombok, NTB)
Boneka Pasir Pantai Kute, Lombok
Sebuah Desa dalam Puisi
85. Sipulan K. Langka (Sumenep)
Bin Sumekar
86. Soe Marda Paranggana (Sumenep)
Serupa Patung
87. Soetan Radjo Pamoentjak (Sumatra Barat)
Perang Batin
Sebelum Dia Pergi
88. Sofyan RH. Zaid (Sumenep)
Tunggu
Macapat Rindu
89. Sri Wintala Achmad (Cilacap, Jawa Tengah)
Akhir Perjalanan
90. Subaidi Pratama (Sumenep)
Kesaksian di Tanah Karapan
91. Sugik Muhammad Sahar (Pamekasan)
Sapi-Sapi Pendosa
92. Suryadi Arfa (Sampang)
Tentang Penantian
Hud Bagaimana Caranya Kau Mencintai
93. Suyitno Ethex (Mojokerto)
Sajak Teka Teki
94. Syafiuddin, S.Pd (Pamekasan)
Lapar
95. Tocil Tanah Garam (Pamekasan)
Kembang Setaman Sederet Batu Nisan
96. W Hariyanto (Blitar)
Surat Amangkurat kepada Bulan
Land of Dead
97, Wayan
Jengki Sunarta (Bali)
Pelaut Tua
Kucing Hitam di Pelabuhan
98. Weni Suryandari (Bogor)
Ke Lesap
Di Dalam Masjid
99. Winar Ramelan (Malang)
Menziarahimu
100. Zammil Hamzah (Sumenep)
Peristiwa Malam Hari
- Apabila ada koreksi perihal kesalahan nama dan pencantuman domisili penyair, mohon konfirmasi kami (Panitia).
- Setiap penyair yang karyanya terpilih berhak mendapatkan 1 eksemplar buku Antologi Puisi Nusantara “Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata”.
- Kepada penyair terpilih berkenan mengirimkan alamat rumah yang valid, guna kepentingan tujuan pengiriman buku yang akan dikirimkan ke alamat penyair.
Contac
person:
Muzammil
Frasdia (WA 087705726702)
Agus
A Kusuma (087850923328)